Begitu besar pengorbanan, kasih sayang bahkan perhatian dan waktu yang telah diberikan. Tak mampu rasanya membalas semua. Suasana yang selalu dirindukan sampai kapanpun. Rumah dengan dinding dan atap sederhana, tanpa hiasan mewah sedikitpun. Namun bukan berarti kami kekurangan, bahkan kami merasa lebih dari cukup. Rasa bahagia yang selalu tercipta dikala bersama, kehangatan yang selalu ada bahkan saat baru menginjakan kaki di halaman depan. Penuh dengan cinta yang tulus tanpa merasa khawatir akan dipermainkan dengan cintanya. Ketenangan penuh kedamaian dan keindahan selalu terpancar. Sungguh indah, katapun tak cukup menggambarkan betapa indah dan menyenangkannya berada disana.

Ramadhan terasa berbeda ketika mulai dilalui di tanah rantau. Suasana dan pemandangan berbeda dirasakan disetiap sudut ruang ini. Serasa sendir, sepi, tanpa celah riangnya bulan penuh suci. Puasa pertama yang dijalanipun serasa berat tanpa kehadiran orang tercinta. Perbedaan begitu besar, jarak pun pada akhirnya memisahkan kebahagiaan yang telah tercipta ditahun sebelumnya. Inilah awal kehidupan untuk menempa diri menjadi lebih kuat dan tangguh. Walau terlihat nyaman, akan tetapi sangatlah bertolak belakang dengan apa yang ada dihati. Suasana Ramadhan ditanah rantau, aku yakin akan menguatkan hatiku lebih dan lebih lagi.