Goyah

18.44


Kembali lagi kau goyahkan benteng pertahanan yang telah ku buat dengan kokohnya. Kau datang kembali memberi sepercik harapan yang mungkin aku salah mengartikannya lagi? atau memang kau menginginkan itu. Menginginkan aku? menginginkan keseruan kita yang sempat beku beberapa pekan ini? ataukah kau hanya butuh tempat bersandar kedua?

Mungkin salah satu dari itu benar adanya. Namun yang aku tahu kau telah merobohkan pertahananku. Kebekuan yang tercipta selama ini adalah waktu dimana aku membangun benteng itu. Benteng yang aku pikir akan memisahkan perasaan yang terlanjur menjangkit seluruh hati dan pikiranku. Apa dayaku ketika kau datang begitu saja dan seolah meminta keadaan seperti dulu kembali. Sadarkah kau? aku dengan susah payahnya menghindar, mencoba mengobati sakit yang selalu menggerogoti ketika tahu bahwa kenyataan ini tak sesuai dengan apa yang aku rasa dan harapkan. Hanya sebatas angan tanpa arti berarti. Kau , iya hanya kau yang mampu mencairkan kebekuan, mendinginkan amarah ku, menghilangkan seketika rasa sakit, mengukir senyum diwajah ini, bahkan kau pula yang membuat mata ini kerap menumpahkan kekecewaannya. 


20 Juni 2015
dandelion_L

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe