sesungguhnya berharap, merindu, dan bersedih untuk hal yang masih buram sangatlah percuma
sangatlah membuang waktuku, namun tak bisa dipungkiri pula saat hati tak pernah bisa membohongi rasa amarah yang mulai mencuat ketika mengetahui tak pernah ada arti hadirku. Tak pernah terselip dalam pikiranmu akan ku. Begitulah aku yang selalu diam dengan perlakuan. Jika tak pernah ada, biarlah tetap dalam doa. Biarkan doa yang akan menerangkan betapa hebatnya perasaan.
Dalam diamku, dalam amarah yang aku bungkus dengan senyum dan diam ku. Malu aku ketika perasaan itu hadir dan kau mengetahuinya. Karena aku ingin kau mengetahui semua itu ketika kau benar-benar menganggap hadirku, bukan sebagai teman dalam organisasi namun sebagai perempuan yang menginspirasi mu\

kota bercahaya, 06 Juni 2015
dandelion_L