Bulan dan Matahari part 4

11.35

Ketika ada satu matahari dan dua bulan, tidaklah mungkin akan bersatu. Diantara mereka harus ada yang mau mengalah. Karena bumi ini hanya membutuhkan satu matahari dan satu bulan. Yang harus dilakukan adalah membuangnya dan mengikhlaskan salah satu dari yang ada. Mungkin aku bagian dari bulan itu, namun aku tak tahu malu dengan apa yang selama ini aku lakukan. Diantara kita harus ada yang mengalah untuk dapat mendampingi matahari. Tapi siapa? Bukankah sekarang masing-masing dari kita tetap bertahan?
Ada akhirnya aku tahu siapa yang harus mundur, siapa yang harus kembali belajar mengikhlaskan, siapa yang tersakiti, siapa yang waktunya akan dihabiskan untuk menangis sesaat menyembuhkan luka dan merelakan kenangan. Bulan itu tak lain adalah diriku sendiri. Kembali lagi harus menguras tenaga untuk menerjemahkan dan mengobati kesakitan yang dirasakan.

Yang harus aku lakukan adalah melepaskanya, membiarkannya bercahaya dengan bulan lain. Ya, hanya itu yang harus aku lakukan, dan dengan seiring berjalannya waktu aku harus bangkit menatap harapan-harapan tinggi yang lain di langit. Hanya itu, namun terasa begiut berat dan teramat sulit  jika mengingat seberapa lama waktu yang kita habiskan, seberapa banyak kenangan yang telah kita torehkan. Semua itu ternyata berujung sketsa politik yang coba kau buat.


at the place for the first time we meet
Husna Zhafirah

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe