agroklimatologi tanaman buncis

00.41

I.            PENDAHULUAN
Sayuran merupakan komoditas pangan yang sangat dibutuhkan manusia dilihat dari kandungan-kandungan gizi seperti  vitamin dan mineral yang  terdapat didalamnya. Vitamin dan mienral ini berperan dalam proses metabolisme tubuh manusia khususnya. Sayuran dapat tumbuh dengan baik didaerah tropis, sehingga tidak heran jika banyak sekali macam-macam jenis sayuran yang dapat dijumpai di Indonesia. Karena  iklim dan kondisi yang mendukung ini maka tidak sedikit  masyarakat Indonesia yang memilih untuk bertani menanam sayuran. Jenis sayuran yang banyak  ditanam oleh petani di Indonesia beragam, mulai dari tanaman tomat, kentang, wortel, kubis, buncis, sawi, kankung, kacang panjang, kapri, terung, bayam dan berbagi jenis sayuran tropis lainnya.
Agar dapat memberikan hasil produksi yang baik dan berkualitas tinggi, maka petani dalam menanam sayuran perlu memperhatikan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan. Hal ini karena  tidak semua jenis sayuran dapat ditanam pada semua jenis iklim. Iklim yang tidak cocok pada suatu jenis tanaman maka dapat berdampak pada terhambatnya  poses pertumbuhan tanaman  tersebut dan hasil produksinya. Selain iklim petani juga harus memperhatikan factor lain seperti kondisi tanah dan system pengairan agar hasil produksi yang didapatkan dapat memuaskan bahkan dapat meningkat. Tanah sebagai media tumbuh tanaman haruslah dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman tersebut. Bila  tanah idak dapat memenuhi kebutuhan hara tanaman maka akan terjadi defisiensi hara, yang menyebabkan  tanaman menjadi  kerdil dan pertumbuhannya terhambat
Buncis  merupakan salah satu jenis tanaman hortikultur yang banyak ditanam oleh petani di Indonesia. Buncis banyak dimanfaatkan terutama oleh kalangan ibu rumah tangga sebagai bahan masakan. Buncis dapat dimanfaatkan untuk lalapan ataupun di masak sebagai sayur atau dibuat salad. Sayuran buncis umum djumpai dimana saja baik dipasar maupun di supermarket atau tempat perbelanjaan lainnya yang menyediakan sayuran. Sayuran buncis ini merupakan  jenis kacang-kacangan atau legumenoceae. Kacang buncis ini mempunyai nilai gizi yang  tinggi, didaalamnya terkandung  kalori, protein, karbohidrat, serat dan  beberapa jenis vitamin  yang berguna bagi prose metabolisme tubuh.




























II.                KEBUTUHAN IKLIM TANAMAN KUBIS
A.    Suhu Udara Rata-rata
Budidaya tanaman buncis memerlukan suhu yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman tersebut. Buncis merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat tumbuh  dengan baik dan berproduksi tinggi pada daerah dataran tinggi. Darah dataran tinggi mempunyai suhu udara yang relatif rendah. Menurut Setianingsih dan Khaerodin (1991) daerah dataran tinggi yang biasa  digunakan untuk bercocok tanam buncis adalah pada ketinggian 1000-1500 meter diatas permukaan air laut dengan suhu yang dingin serta lembab. Namun buncis juga  dapat ditanam pada daerah dataran  rendah yaitu pada ketinggian 200-300 meter diatas permukaan laut. Suhu yang  sesuai untuk ditanami buncis menurut pendapat Cahyono, Bambang (2003) yaitu berkisar antar 20 sampai dengan 25 oC. . Bila buncis  ditanam pada suhu diatas  250C maka hasil produksi  tidak akan maksimal, kualitas polong buncis akan rendah bahkan dapat mengakibatkan polongnya  kosong  (tidak  ada bijinya) dan  dapat menimbulkan kematian tanaman.  Sedangkan bila suhunya  kurang dari 200C maka dapat  menyebabkan pertumbuhan kurang baik dan polong yang terbentuk sedikit. Suhu udara yang tinggi  dapat ,menyebabkan terhambatnya proses fotosintesis  sehingga menyebabkan jumlah ennergi yang dihasilkan  dari proses metabolisme akan banyak digunakan untuk proses pernafasan dari pada untuk proses  fotosintesis. Hal ini mengakibatkan pembentukaan polong pada  kacang buncis terhambat dan polong  yang  terbentuk menjadi hampa  atau tidak  berbiji. 

B.     Lama Penyinaran
Cahaya matahari merupakan komponen yang penting dalam pertumbuhan tanaman buncis. Hal ini karena cahaya matahari berperan dalam proses fotosintesis tanaman. Tanaman buncis akan tumbuh dengan baik dan berproduksi bila berada pada penyinaran matahari yang  penuh sepanjang hari. Oleh karena itu tanaman kacang buncis harus ditanam pada lahan terbuka agar mendapatkann  cahaya maatahari penuh tanpa adanya naungan. Lama penyinaraan yang dibutuhkaan oleh tanaman kacang buncis yaitu selama 10-12 jam. Lama penyinaran tersebut berarti membutuhkan cahaya yang banyak yaitu sekitar 400 sampai dengan 800 footcandles. TTanaman buncis yang kurang sinar maatahari akan  pucaat, karena klorofil atau  zat hijau daunn  tidak dapat terbentuk sempurna akibat penyerapan sinar matahari yang kurang. Sehingga tanaman buncis tidak dapat menghasikan pertumbuhan vegetatif seperti  batang, daun, cabang  dan pertumbuhan  generative seperti pembentukan polong, bunga serta biji yang sempurna (Cahyono, Bambang, 2003).

C.     Curah Hujan
Besarnya curah hujan yang dibutuhkan untuk bercocok tanam kacang buncis berdasarkan literature dari Cahyono, Bambang (2003),  curah hujan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sumber air bagi pertumbuhan dan produksi kacang buncis yaitu berkisar antara 1500-2500 mm/tahun. Daerah  yang mempunyai curah  hujan tersebut sangat cocok untuk budidaya kacang buncis. Dalam bukunya AAK (1992) menyebutkan bahwa pada  kondisi curah hujan yang sangat rendah akan mengakibatkan kondisi iklim sangat kering dan panas. Kondisi ini menyebabkan banyak bunga  yang gugur  dan polong  yang dihasilkan  menjadi pendek-pendek dan bengkok serta pembentukan tepung sari untuk prose pembuahan menjadi berkurang. Sedangkan bila curah hujannya tinggi maka kelembaban  juga akan meningkat dimana  jumlah air yang tersedia menjadi banyak dan apabila jumlah air terlalu banyak maka akan mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi kurang baik karena  sirkulasi  udara yang kurang baik akibat terlalu banyak air.



D.    Kelembaban Udara
Kacang buncis dapat tubuh dan berkembang serta menghasilkan produksi yang tinggi apabila  ditanam pada kelembaban tanah dan udara yang sesuai. Kelembaban udara yang dibutuhkan untuk menanam buncis yaitu pada kisaran 50-60%. Kelembaban udara yang rendah berarti dalam kadaan kering akan menurunkan produksi buncis, sedangkan  pada kelembaban yang  tinggi dapat menyebabkan terganggunya proses fotosintesis. Kelembaban udara yang tinggi menyebabkan mulut  stomata  tertutup sehingga proses penyerapan gas karbondioksida menjadi terhambat. Hal ini berpengaruh pada proses fotosintesis tanaman karena gas karbondioksida yang digunakan untuk fotosintesis tidak dapat tercukupi. Karena proses  fotosintesis  terganggu maka  ini mengakibatkan pada pembentukan polong yang tidak dapat berjalan dengan sempurna (Cahyono Bambang, 2003). Menurut Setiawan (1994) bahwa tanaman  buncis menghendaki kelembaban yang sedang yaitu antara 50-60%. Bila kondisinya  terlalu lembab maka dapat memicu timbulnya penyakit dan serangan hama tanaman  sehingga dapat mengganggu proses pertumbuhan tanaman.


E.     Kecepatan Angin
Besarnya kecepatan angin dapat mempengaruhi pertumbuhan buncis. Buncis membutuhkan kondisi yang lembab dengan kadar air  cukup. Bia kecepatan angin tinggi dan berlangsung secara terus menerus maka akan mengakibatkan tanah kering dan kekurngan air, serta peredaran udara didalam tanah menjadi terganggu. Peredaran udara yang tidak berjalan dengan baik ini  dapat menimbulkan tanaman menjadi mati karena keracunan  proses oksidasi gas-gas yang beracun yang ada didalam tanah karena peredaran udara yang tidak sempurna (Cahyono Bambang , 2003)


F.      Pengupan Air
Penguapan air ini berhubungan juga dengan kecepatan angin yang  ada. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Cahyono, Bambang (2003), bahwa angin yang kencang dapat meningkatkan laju evaporasi (penguapan air tanah) dan transpirasi (penguapan air). Angin yang kencang  dan berlangsung secara terus menrus  dapat membuat  laju  evaporasi atau penguapan air tanah menjadi tinggi karena ada  yang sebagian terbawa oleh  angin. Hal ini menyebabkan kondisi tanah menjadi kering dan tanaman buncis akan kekurangan air sehingga tanaman menjadi layu bahkan mati.





















III.    KESIMPULAN
1.      Suhu yang sesuai untuk menanm buncis yaitu berkisar antara 20-250 C, bila krang atu lebih dari itu maka dapat mengganggu pertumbuhan dan menurunkan hasil
2.      Buncis membutuhkan lama penyinaran sepanjang hari yaitu  10-12 jam.
3.      Curah hujan yang  ibutuhkan agartanaman uncis dapat tumbuh dngaan baik yaitu 1500-2500 mm/tahun
4.      Kelembaban udara yang dibutuhkan untuk menanam buncis yaitu pada kisaran 50-60%.
5.      Kecepatan angin yang tinggi  dapat  mengakibatkan terganggunya peredaran udara dalam tanah dan dapat menyebabkan  tanaman buncis mati karena keracunan proses oksidasi  gas-gas beracun.
6.      Angin yang kencang dapat meningkatkan laju evaporasi (penguapan air tanah) dan transpirasi (penguapan air).










DAFTAR PUSTAKA
Setianingsih T dan Khaerodin, 1991. Pembudidayaan Buncis, Tipe Tegak dan Merambat. Penerbar Swadaya, Jakarta.
Cahyono,  Bambang. 2003. Kacang Buncis. Kanisius. Yogyakarta.
AAK. 1992 Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran. Kanisius.  Yogyakarta.
Setiawan, 1994, Sayuran Dataran Tinggi, Penebar Swadaya, Jakarta























TUGAS  TERSTRUKTUR
AGROKLIMATOLOGI

 







SEMESTER GANJIL
2013/2014

OLEH :
Nama     ; Nur Laila Lutfiyati
NIM       : A1L012098
Kelas      : Agroteknologi B

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO

2013

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe