Kegelisahan

20.52

rasa apa yang membelenggu hati ini menjadi sebongkah gunung es yang tak pernah terlihat besarnya didasar lautan
sebuah perasaan yang tetap tersimpan dalam diam, hanya bisa terucap dalam doa
ketika ku tahu kau telah mempunyai seorang yang mungkin kau percaya bahwa dia akan mendampingimu
apa daya ku, hanya mampu memanjatkan keinginan dan harapanku diatas sajadah berlinang air mata
karena aku telah lama mencari, telah lama mengarungi hitamnya lautan cinta tanpa tepi
dan saat aku pikir kamulah yang menjadi pelabuhan terakhir itu, namun kau telah memiliki kapal lain yang kau sandarkan dipelabuhan hatimu
tak kuasa menahan sakit namun tetap ku panjatkan namamu agar menjadi imam ku
egoiskah aku dengan semua ini
berharap yang tak mungkinkah? bukankah Allah akan memberikan yang terbaik untukku
apakah itu kamu atau bukan, apakah dia yang akan mendampingimu atau bukan, aku tak peduli
yang aku tahu hanya hatiku telah memilihmu saat ini, hatiku telah membukakan pintunya untukmu
wahai kau yang disana, mengertikah kau akan posisi ku ini
tak mampu menghindari api cinta dalam hati, terlanjur nyaman dan yakin dengan semua yang ada pada dirimu
berawal dari kagum, namun dilain sisi aku tahu kau telah memilih dia untuk saat ini
harapan dan doa yang selalu membuatku yakin untuk tetap memilihmu
entah apa yang akan terjadi kelak, bersatukah atau sama seperti yang telah terjadi sebelum kau hadir
semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita saat ini dan kelak, hanya satu yang aku inginkan yaitu mendapatkan hatimu ataupun hati sepertimu
karena denganmulah aku merasa ikhlas dalam perubahan yang lebih baik. Semoga kau mengerti dengan semua kegundahan ini


Ditulis di Kota Satria, pada penghujung bulan Mei 2015
31 Mei 2015
dandelion_L

You Might Also Like

0 komentar

Subscribe